Perancangan Jaringan NB-IoT Menggunakan Skema Standalone Frekuensi 900 MHz di DKI Jakarta Perancangan Jaringan NB-IoT Menggunakan Skema Standalone Frekuensi 900 MHz di DKI Jakarta

Main Article Content

Melinda Br Ginting

Abstract

Teknologi telekomunikasi celluler semakin berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari semakin banyak nya jumlah user yang semakin bertambah dan menuntut operator untuk memberikan layanan akses secara maksimal dengan cakupan yang luas tidak hanya untuk mobile phone tetapi juga device. Berdasarkan kebutuhan tersebut hadirlah teknologi telekomunikasi terbaru dengan mendukung device Internet of Things yaitu Narrowband Internet of Things (NB-IoT). Pada tahun 2016 3GPP standarisasi untuk NB-IoT, teknologi yang mampu memberikan layanan device IoT, dengan cakupan yang luas, low data rate 50 kpbs, dan penggunaan daya 43 dB untuk Standalone. Pada penelitian ini frekuensi yang digunakan adalah frekeunsi 900 MHz dengan skema Standalone yang menggunakan bandwidth 200 kHz. Parameter yang dianalisa pada skripsi ini ialah performansi kapasitas terhadap user connected berdasarkan simulasi diperoleh jumlah user yang terhubung sebesar pada skema Standalone sebesar 109.933 device user. Throughput yang dihasilkan ialah 85 Mbps untuk skema Standalone. Performansi coverage yang dianalisa ialah nilai SINR yang diperoleh pada skema Standalone 4,73 dB. Nilai RSRP yang diperoleh dari simulasi ialah sebesar - 68,53 dBm untuk Standalone. Serta, nilai BLER yang dihasilkan untuk skema Standalone yaitu 0,03

Article Details

How to Cite
Ginting, M. (2019). Perancangan Jaringan NB-IoT Menggunakan Skema Standalone Frekuensi 900 MHz di DKI Jakarta. Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE), 1(02), 111-120. https://doi.org/10.20895/jtece.v1i02.92
Section
Articles

References

[1] Telkomsel, 201, “Telkomsel dan UI Implementasi Inovasi NB-IOT Bike Sharing” diakses pada tanggal 08 Desember 2018 dari https://www.telkomsel.com/about-us/news/telkomsel-dan-ui-implementasikan-inovasi-NB-IOT-bike-sharing.
[2] Mangalvedhe N, Ratasuk R, Ghosh A. “NB-IOT Deployment Study For Low Power Wide Area Cellular IOT”, IEEE, International Symposium on Personal, Indoor, and Mobile Radio Communications. IEEE, 2016: 1-6
[3] ITU Network Planning,”Developing The ICT Ecosystem to Harness IoT”, Bangkok, 2016.
[4] Wang Y P E, Lin X, Adhikary A, et al. A Primer on 3GPP Narrowband Internet of Things (NB-IoT) [J]. IEEE Communications Magazine, 2016, 55(3).
[5] Min Chen, Yiming Miao, Yixue Hao, and Kai Hwang, “Narrwoband Internet of Things”,IEEE Access, September 2017.
[6] Kusumawati Diah, Setiawan Denny, Suryanegara Muhammad, ”Spectrum Requirement For IoT Service A Case of Jakarta Smart City”, IEEE International Conference on Communicatiopn, Network and Satelite, 2017.
[7] Hikmaturokhman Alfin, Komunikasi Seluler Multiple Access, Sekolah Tinggi Telkom Purwokerto, Purwokerto, 2016.
[8] F. A. FANANI, Analisa Perencanaan Jaringan Lte (Long Term Evolution) Fdd Frekuensi 900 Mhz Dan 1800 Mhz Di Area Yogyakarta. Purwokerto, 2016.
Rapeepat Ratasuk, Jun Tan, Nitin Mangalvedhe, Man Huang Ng, and Amitava Ghosh, “ Analysis of NB-IoT Deployment in LTE Guard-Band”, Mobile Radio Researc Lab, Nokia Bell Labs, 2017.
[9] Mobile IoT, NB-IoT Guide Deployment to Basic Feature Requirements, Diakses Pada Tanggal 22 September 2018, www.gsma.com/IoT
[10] Rapeepar Ratasuk, Benny Vejlgaard, Nitin Mangalvedhe, and Amivata Ghosh,” NB-IoT System for M2M Communication”, Mobile Radio Research Lab, Nokia, 2016.
[11] Ansuman Adhikary, Xingqing Lin, and Y.P Eric Wang, “Performance Evolution of NB-IoT Coverage”, Ericson Research, 2017.
[12] A. Hikmaturokhman et al., 4G Handbook Edisi Bahasa Indonesia, Jilid 1., no. April. Jakarta: www.nulisbuku.com, 2014.