Journal of Telecommunication Electronics and Control Engineering (JTECE) https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece <ul> <li class="show" style="text-align: left;">Journal of Telecommunication, Electronics and Control Engineering (JTECE) is a scientific journal organized by Fakultas Teknik Telekomunikasi dan Elektro of <strong>Institut Teknologi Telkom Purwokerto</strong>, Indonesia.</li> <li class="show" style="text-align: left;">JTECE welcomes all journals in the research field of <strong>telecommunications, Electronics, </strong>and<strong> Control Engineering</strong>. <br>This journal aims to publish high-quality research journals for society and improve scientific research productivity.</li> <li class="show" style="text-align: left;">JTECE is published twice a year in <strong>January</strong> and <strong>July</strong>. The articles could be in <strong>Bahasa Indonesia</strong> or <strong>English</strong>.<br><br></li> </ul> <p><img class="" style="width: 361.875px; height: 158.17275px; display: block; margin-left: auto; margin-right: auto;" src="https://i.ibb.co/2ng2PRR/sinta-3.jpg" alt="sinta-3" width="229.5" height="100.5" data-is360="0" data-load="full"></p> en-US indah@ittelkom-pwt.ac.id (Indah Permatasari,S.Si., M.Si.) slamet@ittelkom-pwt.ac.id (Slamet Indriyanto, S.T., M.T) Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0800 OJS 3.1.1.0 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Sistem Pemantauan Suhu, Kelembapan, Cahaya, dan pH Air pada Rumah Walet Berbasis Internet of Things https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/988 <p class="JTECEabstract"><span lang="IN">Sarang walet merupakan ekspor dengan nilai ekonomis yang tinggi. Tetapi, bentuk sarang walet yang dihasilkan juga mempengaruhi harga pembelian, seperti sarang yang terlalu kering maupun bentuk yang dinilai tidak sempurna oleh pembeli. Umumnya di dalam rumah walet terdapat kriteria pemeliharaan yang harus dipenuhi oleh pembudidaya sarang walet salah satunya adalah optimal nya sebuah sirkulasi udara. Suhu yang ideal atau stabil harus berkisar antara 26-29°C dengan kelembapan 80-90%. Kriteria lainnya ialah cahaya, umumnya walet tinggal di gua sehingga walet menyukai suasana tempat denga cahaya mendekati gelap atau nilai 0 lux. Kriteria selanjutnya adalah pH air, dalam rumah walet terdapat kolam yang digunakan untuk menekan kelembapan, selain itu kolam air ini bisa digunakan oleh burung walet mandi ataupun minum, dari hal ini tentu pH air yang normal sangat dibutuhkan. Dari permasalahan yang ada maka, penelitian ini bertujuan untuk memudahkan pembudidaya sarang walet dalam melakukan pemantauan suhu, kelembapan, cahaya, dan pH air di rumah walet menggunakan metode prototype, yang mana hasil monitoring dapat dipantau melalui website. Apabila suhu, kelembapan, cahaya, dan pH air tidak pada keadaan normal maka sistem akan memberikan notifikasi ke website pembudidaya sarang walet. Sistem ini menggunakan Internet of Things atau dikenal dengan IoT menggunakan NodeMCU ESP8266 agar dapat terhubung ke internet,selain itu penelitian ini juga menggunakan sensor DHT11 sebagai sensor yang digunakan untuk mengetahui besarnya suhu dan kelembapan pada rumah walet, sensor Light Dependent Resistor (LDR) untuk mengukur intensitas cahaya, dan modul pH air untuk mengukur tingkat asam atau basa dari air kolam di rumah walet, data dari sensor tersebut akan diteruskan ke web agar dapat dipantau oleh <a name="_Hlk103260933"></a>pembudidaya sarang walet. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, hasil pengujian selama 5 hari berturut-turut dengan jumlah sampel 1000 yang dilakukan pada siang hari dalam waktu 90 menit menghasilkan rata-rata 29,16 untuk suhu (normal), 78,6% untuk kelembaban (tidak normal), 0 atau gelap untuk cahaya (normal), dan ph 4,41(asam).</span></p> Claudia Angelita Siagian, Aulia Desy Aulia Nur Utomo, Iqsyahiro Kresna A ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/988 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0800 Penerapan Skema Automatic Cell Planning (ACP) untuk Meningkatkan Coverage Area Jaringan 4G-LTE pada Perumahan Bukit Kalibagor Indah https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1188 <p>Peningkatan permintaan akses internet telah menyebabkan perkembangan cepat dari teknologi jaringan 4G LTE. Namun, <em>coverage area</em> jaringan masih terbatas, terutama di daerah perumahan, salah satunya perumahan Bukit Kalibagor Indah,Banyumas. Hal ini diperoleh dari simulasi eksisting yang dilakukan dan didapatkan bahwa setiap nilai <em>Key Performance Indicator</em> (KPI) berupa nilai <em>Received Signal Reference Power</em> (RSRP), <em>Signal-to-Noise Ratio</em> (SNR) dan <em>Throughput</em> masih tergolong buruk. Cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah optimasi jaringan, salah satunya menggunakan teknik optimasi <em>Automatic Cell Planning</em> (ACP) dengan menggunakan frekuensi 2100 MHz dan <em>Base Transceiver Station</em> (BTS) dengan 3 antena sektoral yang mempunyai nilai <em>azimuth</em> serta <em>tilting</em> yang berbeda. ACP merupakan pendekatan yang berfokus pada peningkatan efisiensi dan cakupan jaringan dengan mempertimbangkan parameter kunci seperti RSRP, SNR, dan <em>Throughput</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ACP skenario 1, nilai RSRP meningkat dari -131,46 dBm menjadi -110,64 dBm, SNR meningkat dari 2,09 dB menjadi 10,35 dB, dan <em>Throughput</em> meningkat dari 6187,74 kbps menjadi 17424,26 kbps. Pada ACP skenario 2, nilai RSRP mencapai -118,64 dBm, SNR mencapai 5,7 dB, dan <em>Throughput</em> mencapai 9190,41 kbps. Sedangkan pada ACP skenario 3, nilai RSRP mencapai -120,09 dBm, SNR mencapai 4,72 dB, dan <em>Throughput</em> mencapai 8346,81 kbps. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa penerapan skema ACP secara signifikan meningkatkan cakupan area jaringan 4G-LTE di perumahan Bukit Kalibagor Indah.</p> Retno Dwi Ayuningtyas, Muhammad Panji Kusuma Praja, Shinta Romadhona, Zein Hanni Pradana ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1188 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0800 Model Decision Tree Forecasting Berbasis DHT22 pada Smart Hydroponic Microgreen https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1218 <p>Sensor DHT22 diharuskan aktif selama 4 hari penuh, jika dilihat dari waktu rata-rata budidaya <em>microgreen </em>kacang hijau menggunakan <em>smart hydroponic. </em>Penggunaan sensor DHT22 dalam jangka waktu tertentu dapat mempengaruhi kestabilan jangka panjang dalam hal pembacaan suhu. Jika pembacaan DHT22 mulai tidak akurat, <em>smart system </em>tidak mampu bekerja maksimal. Peneliti mengusulkan sebuah sistem untuk menggantikan peran sensor tanpa mengurangi atau mengganggu kinerja dari <em>smart system</em> untuk mengurangi ketergantungan komponen elektronika seperti sensor suhu<em>.</em> Seiring kemajuan teknologi, terdapat salah satu <em>model machine learning</em> yang dapat diterapkan untuk menggantikan peran sensor yaitu prediksi suhu melalui <em>forecasting</em>. Algoritma <em>forecasting</em> yang digunakan adalah <em>decision tree</em>. Algoritma ini dipilih karena mampu memprediksi data hanya dengan satu jenis input data berupa waktu dengan proses pelatihan yang cukup cepat. Data latih dihasilkan dari perekaman data selama 4 hari pada <em>smart hydroponic microgreen</em> kacang hijau. <em>Model</em> akan dibuat menggunakan <em>grid search cross validation </em>dan<em> feature scaling</em>. Hasil penelitian menunjukkan <em>channel </em>80 layak dipilih menjadi <em>model </em>prediksi. Prediksi suhu <em>model decision tree forecasting </em>menghasilkan nilai <em>R-squared </em>sebesar 0,870955 dan <em>mean square error </em>(MSE) sebesar 0,074171. Kedua nilai tersebut menunjukkan bahwa <em>model</em> cukup kuat dalam memprediksi suhu dan layak untuk diterapkan dalam memantau suhu <em>smart hydroponic microgreen</em> kacang hijau.</p> Charis Fathul Hadi, Ratna Mustika Yasi, Andiko Prasetyo ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1218 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0800 Optimasi Keekonomian dan Emisi pada Sistem Kelistrikan JAMALI Menggunakan Algoritma PSO https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1231 <p>Sebagian besar listrik di Indonesia dikonsumsi oleh pelanggan yang terkoneksi ke pembangkit Jawa-Madura-Bali (JAMALI) yang menggunakan beberapa tipe pembangkit. Namun, seiring dengan perkembangan waktu dan teknologi, kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat yang menyebabkan meningkatnya biaya operasional dan juga jumlah emisi yang dihasilkan dari setiap generator, sehingga diperlukan sebuah optimasi biaya operasional dan emisi yang dihasilkan oleh setiap pembangkit. <em>Combined economic emission dispatch</em> (CEED) merupakan sebuah upaya untuk mengatur seberapa besar daya yang dihasilkan dari setiap pembangkit dengan memperhatikan jumlah emisi dan biaya operasional yang dihasilkan oleh setiap pembangkit sesuai dengan karakteristik dari setiap pembangkit. Untuk melakukan optimasi pada CEED, algoritma particle swarm optimization (PSO) menjadi salah satu metode optimasi untuk menentukan prediksi hasil CEED terbaik dan terinspirasi dari konsep perilaku sosial hewan seperti kawanan burung dan kawanan ikan. Hasil pada PSO pada saat melakukan optimasi dapat mencapai biaya operasional dan emisi yang optimal pada saat melakukan optimasi 42 generator pembangkit JAMALI. Sehingga PSO dapat menghasilkan hasil optimasi yang terbaik. Algoritma particle swarm optimization (PSO) tidak hanya memberikan solusi optimal untuk penjadwalan pembangkit Jawa-Madura-Bali dengan mempertimbangkan biaya operasional dan gabungan <em>economic dispatch</em> dan <em>emission dispatch</em>, tetapi juga menunjukkan performa yang unggul dalam waktu iterasi rata-rata 1,4435 detik dan biaya operasional yang lebih rendah sebesar 45,482% dibandingkan dengan KMA.</p> Arizsatrio Anggawijaya, Jangkung Raharjo, Kharisma Bani Adam ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1231 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0800 Implementasi Logika Fuzzy pada Sistem Kendali Suhu Dan Kelembaban Udara Ruangan Pengering Biji Kopi Berbasis Mikrokontroller https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1319 <p>Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari karena rasanya yang unik. Salah satu proses penanganan yang paling penting dalam pengolahan biji kopi adalah pada proses pengeringan biji kopi. Proses pengeringan biji kopi yang baik memerlukan ruang pengering yang dapat distabilkan pada suhu dan kelembaban yang stabil. Pengaturan suhu ruangan dapat dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan mikrokontroler. Penerapan logika fuzzy dapat menghasilkan pengaturan suhu dan kelembaban yang lebih stabil, pada penelitian ini dikembangkan sistem pengendalian suhu dan kelembaban ruangan dengan logika fuzzy berbasis mikrokontroler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kendali logika fuzzy berbasis mikrokontroler dapat mengontrol suhu dan kelembaban ruang pengering kopi, dan telah berhasil diimplementasikan ke dalam mikrokontroler dengan hasil pengujian simulasi menggunakan MATLAB. Hasil pada mikrokontroler mempunyai rata-rata deviasi keluaran sebesar 0,03500 dan rata-rata deviasi keluaran pengaturan kipas sebesar 0,01225.</p> Bagus Fatkhurrozi, Hery Teguh Setiawan ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1319 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0800 Perancangan Sistem Monitoring Kualitas Daya Pada Panel Saklar Tegangan Rendah Secara Real-Time Berbasis Internet of Things (IoT) https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1327 <p>Jumlah gardu distribusi pada jaringan distribusi tegangan rendah yang banyak dan lokasinya yang tersebar menyebabkan inspeksi pengukuran pada panel hubung tegangan rendah hanya bisa dilakukan satu sampai tiga bulan sekali.&nbsp; Hal itu menjadi kendala untuk merencanakan pemeliharaan preventif karena data pengukuran yang didapatkan terlalu lama waktunya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan membuat suatu sistem monitoring yang dapat dioperasikan dari jarak jauh dan setiap waktu. Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berupa Internet of Things (IoT) dapat dimanfaatkan menjadi sistem monitoring yang bisa diakses secara real-time dengan konektivitas internet. Pada penelitian ini terdapat dua input sensor, yaitu sensor PZEM-004T dan sensor suhu DS18B20. Kedua sensor tersebut dihubungkan dengan NodeMCU Esp8266 sebagai mikrokontroler. Output dari sistem ini, menampilkan nilai tegangan, arus, frekuensi, dan suhu secara real-time yang dapat dilihat di aplikasi Telegram dan Google Sheet sebagai <em>database</em>. Hasil pengujian dari sistem monitoring ini menunjukkan nilai eror dari sensor PZEM-004T untuk pengukuran tegangan yaitu 0,17% di fasa R, 0,15% di fasa S dan 0,13% di fasa T, untuk pengukuran arus yaitu 3,5% di fasa R, 2,5% di fasa S, dan 2% di fasa T, sedangkan untuk pengukuran frekuensi nilai eror yaitu 0,06% untuk fasa R, 0,07% untuk fasa S, dan 0,05 untuk fasa T. Nilai eror sensor DS18B20 untuk pengukuran suhu yaitu sebesar 3,3%. Nilai eror komponen – komponen pengukuran pada alat monitoring kualitas daya secara <em>real</em>-<em>time</em> ini di bawah 5% yang menunjukkan komponen – komponen tersebut dapat berfungsi dengan baik.</p> Yosy Rahmawati, Akbar Nicko Ramadhan, Trie Maya Kadarina ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0 https://journal.ittelkom-pwt.ac.id/index.php/jtece/article/view/1327 Wed, 31 Jan 2024 00:00:00 +0800