Perancangan Tangga Telescopik sebagai Alat Kerja Ergonomi
Main Article Content
Abstract
Dalam pengujian ini membuat sebuah tangga teleskopic yang bertujuan untuk mempermudah operator yang menggunakan tangga ini sebagai alat perantara untuk membantu operator menggapai yang susah dicapai. metode yang digunakan berdasarkan hasil pengamatan menggumpulkan informasi teknologi. berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya didapatkan hasil pada pengujian normalitas bahwa data tersebut dikatakan normal karena nilai sig. lebih besar daripada alpha namun ada beberapa ukuran yang nilai signya kurang dari ketentuan nilai sig. yang ditentukan. Lalu pada pengujian keseragaman data didapatkan hasil data yang seragam dimana kita dapat melihat hasil akhir di melewati BKA ( Batas Kontrol Atas ) dan BKB ( Batas Kontrol Bawah ) karena terletak pada range 2-50. Selanjutnya pada pengujian percentiles dapat diketahui ukuran untuk perancangan tangga telescopic terdapat beberapa percentil dari 5th, 50th , dan 95th untuk menunjukkan data tersebut ditujukkan kepada orang dewasa, adapun hasil dari perancangan yang sudah kami buat adalah ukuran percentil yang digunakan menggunakan ukuran percentil 50th . Kesimpulan dari perancangan produk ini yaitu produk ini dapat digunakan untuk meningkatkan ergonomi dan kenyamanan pekerja terutama pada lutut, kaki, tangan, siku, dan bahu. Alasannya karena produk ini meminimalisir terjadinya kecelakaan. Biasanya tangga ini digunakan untuk mencapai sesuatu barang atau hal yang susah dicapai.
Article Details
References
Auliafati, A. (2021). Tinjauan Aksesibilitas Difabel Pengguna Kursi Roda Di Perpustakaan Nasional RI. Hasimjaya, J. (2017). Kajian antropometri & ergonomi desain mebel pendidikan anak usia dini 3-4 tahun di
Siwalankerto. Intra, 5(2), 449–459.
Kristanto, A., & Saputra, D. A. (2015). Perancangan meja dan kursi kerja yang ergonomis pada stasiun kerja pemotongan sebagai upaya peningkatan produktivitas. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 10(2), 78–87.
Maulina, M. (2018). Profil antropometri dan somatotipe pada atlet bulutangkis. AVERROUS: Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan Malikussaleh, 1(2), 69–74.
Purnomo, H. (2014). Pengukuran antropometri tangan usia 18 sampai 22 tahun Kabupaten Sleman Yogyakarta. 2337–4349.
Rinawati, D. I., Sari, D. P., & Muljadi, F. (2012). Penentuan waktu standar dan jumlah tenaga kerja optimal pada produksi batik cap (Studi Kasus: IKM Batik Saud Effendy, Laweyan). Jati Undip, 7, 143–150.
Widhiarso, W., & UGM, F. P. (2012). Tanya jawab tentang uji normalitas. Fakultas Psikologi UGM (Diakses Pada 7 Desember 2016).