KAJIAN SEMIOTIKA PADA GAMBAR ANAK DENGAN TEMA KEBERAGAMAN
Main Article Content
Abstract
Menggambar merupakan suatu petualangan luar biasa yang dialami oleh anak-anak dalam berfantasi. Berbagai objek yang dituangkan dalam gambar bukan sekedar apa yang sedang ia pikirkan, melainkan apa yang dilihat dengan perasaan untuk kemudian diasosiasikan. Berdasarkan tahapan perkembangannya, setiap kelompok rentang usia memiliki karakteristik gambar yang berbeda-beda. Tulisan ini membahas hasil karya pada anak pada rentang usia 9-12 tahun yang sedang berada pada early realism stage, dimana karakteristik gambar cenderung mengarah ke bentuk realistis. Gambar dibahas menggunakan analisis semiotika, dengan mengulas 5 hal, yakni: elemen, posisi, relasi, totalitas dan sistem. Hasilnya terdapat makna tersembunyi dari gambar yang dianalisis yang berisikan pesan terkait persatuan anak-anak di dunia.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[2] Y. C. Foley and F. Mullis, “Interpreting Children’s Human Figure Drawings: Basic Guidelines for School Counselors,” Georg. Sch. Couns. Assoc. J., vol. 1, no. 1, pp. 28–37, 2008.
[3] W. S. Looman, “A Developmental Approach to Understanding Drawings and Narratives From Children Displaced by Hurricane Katrina,” J. Pediatr. Heal. Care, vol. 20, no. 3, pp. 158–166, May 2006, doi: 10.1016/j.pedhc.2006.01.008.
[4] M. M. Chouinard, Children’s Questions: A Mechanism for Cognitive Development, 1st ed., vol. 72. New Jersey: Wiley, 2007. doi: 10.1111/j.1540-5834.2007.00412.x.
[5] V. Lowenfeld and W. L. Brittain, Creative and Mental Growth. New York: Macmillan, 1982.
[6] R. E. Slavin, Educational Psychology: Theory and Practice, 12th Edition. New York: Pearson, 2018.
[7] F. de Saussure, Course in General Linguistics. Chicago: Open Court Classic, 1998.
[8] A. A. Berger, Pengantar Semiotika : Tanda-tanda dalam Kebudayaan Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2010.
[9] J. D. Culler, Saussure. London: Fontana Press, 1990.
[10] T. Hawkes, Structuralism and Semiotics. London: Routledge, 2003.
[11] Y. A. Piliang, Semiotika dan Hipersemiotika: Gaya, Kode dan Matinya Makna. Bandung: Matahari, 2012.