IMPLEMENTASI TEKNOLOGI KENDARAAN LISTRIK BERBASIS BATERAI UNTUK MEMBANTU MOBILITAS PENGGUNA KURSI RODA
Main Article Content
Abstract
Agenda nasional mengenai percepatan kendaraan listrik berbasis baterai perlu mendapatkan usulan implementatif supaya dapat membantu pengguna kursi roda dalam melakukan mobilitas. Argumentasi ini didasarkan pada dua hal penting, yaitu adopsi teknologi yang memungkinkan untuk diwujudkannya alat bantu mobilitas untuk kursi roda dan definisi kursi roda yang ditetapkan oleh World Health Organization sebagai perangkat mobilitas beroda dengan tempat duduk yang digunakan oleh orang yang mempunyai kesulitan berjalan atau bergerak. Masalahnya adalah, situasi ini belum banyak diminati oleh desainer, yang ditandai dengan belum banyak munculnya alternatif desain alat penggerak listrik berbasis baterai untuk kursi roda di Indonesia. Berdasarkan situasi itu, kami mencoba merancang perangkat yang kami sebut penggerak listrik kursi roda yang dapat dilepas-pasang. Kami menggunakan metode PIRUS yang merupakan metode desain pengembangan sendiri untuk membangun prototipe. Bekerja sama dengan salah satu bengkel di Yogyakarta selama delapan bulan dan akhirnya membangun prototipe pertama kami yang diberi nama MOKURA (Mobilitas Kursi Roda). Saat ini kami sedang mencoba membangun Mokura-2 dan Mokura-3 untuk penyempurnaan prototipe.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[2] Wikipedia, “Transport,” 2020. https://en.wikipedia.org/wiki/Transport (accessed Nov. 16, 2022).
[3] Micromobility Industries, “Micromobility Manifesto,” 2022. https://micromobility.io/manifesto (accessed Nov. 16, 2022).
[4] W. adhitia Guspara, “Design Science: Approach to Build Design Thinking for Student,” Int. J. Creat. Arts Stud., vol. 7, no. 1, pp. 19–31, 2020, doi: 10.24821/ijcas.v7i1.4166.
[5] W. A. Guspara and L. K. P. Saputra, “Perluasan Mobilitas Pengguna Kursi Roda dalam Konsep Urban Micro-Mobility,” in Seminar Nasional Desain Sosial, 2021, pp. 88–100.
[6] E. F. Schumacher, Small Is Beautiful, First. New York: Harper & Row Publishers, 1975.
[7] D. Schumacher, Small is Beautiful in the 21st Century: The Legacy of E.F. Schumacher, Fisrt. Conwall: Green Books Ltd, 2011.
[8] S. Holmlid, “Participative, Co-Operative, Emancipatory: From Participatory Design To Service Design,” in Nordic Conference on Service Design and Service Innovation, 2009, pp. 1–14, [Online]. Available: http://www.servdes.org/pdf/2009/holmlid.pdf.
[9] N. Ind and N. Coates, “The meanings of co-creation,” in European Business Review, 2013, vol. 25, no. 1, pp. 86–95, doi: 10.1108/09555341311287754.
[10] H. Sanoff, “Multiple views in Particpatory Design,” Focus (Madison)., vol. VII, no. 2, pp. 11–21, 2010.
[11] M. Polanyi, Personal Knowledge, Second. Routledge, 1962.
[12] D. A. Schon, The Reflective Practitioner, First. United States of America: Basic Books, Inc, 1983.
[13] D. A. Kolb, Experiential Learning, Second. United States of America: Pearson Education, Inc, 2015.