Sinergi Kualitas Ruang dan Manusia dalam Mengembangkan Potensi UMKM di Wilayah Banyumas Melalui Creative Placemaking
Abstract
Creative placemaking merupakan kombinasi seni dan budaya dalam pengoptimalan lahan dan pembangunan ekonomi. Upaya yang dilakukan untuk peningkatan ekonomi berkelanjutan dan pengembangan kawasan Kota Lama Kabupaten Banyumas, maka dibentuklah satu aktivitas creative placemaking yang dinamakan Peken Banyumasan. Kegiatan pengabdian secara umum dilaksanakan dengan metode planning, design dan evaluation. Hasil tahapan planning dilakukan dengan observasi awal dilakukan melalui pengamatan objek, menemukan gagasan yang akan dikembangkan. Hasil tahapan design merupakan rancangan tempat, peserta, baik tenant dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal maupun insan seni. Hasil tahapan evaluation melalui hasil analisis kuesioner menunjukkan bahwa kepuasan pengunjung sebesar 81% atau dapat dikatakan sangat baik. Persentase indeks kepuasan terbesar ada pada luas lahan dan kenyamanan parkir, serta keramahan panitia dan penyelenggara acara. Sedangkan indeks kepuasan terendah yaitu kemudahan dalam mendapatkan informasi. Pengembangan ke depan, kegiatan creative placemaking akan menyasar variasi jenis produk dan pertunjukan seni, serta meningkatkan kriteria-kriteria yang masih dianggap rendah, dengan melakukan perbaikan strategi dalam penyebaran informasi
References
Atika, F. A., Arsitektur, D. J., Poedjioetami, E., Arsitektur, D. J., Placemaking, C., Sobokartti, K., & Publik, R. T. (2022). Creative Placemaking pada Ruang Terbuka Publik Wisata Bangunan Cagar Budaya, untuk Memperkuat Karakter dan Identitas Tempat (Studi Kasus: Gedung Cagar Budaya Sobokartti, Semarang). Jurnal Arsitektur, VI(01), 133–148.
Fanataf, P. A., Tilaar, S., & Takumansang, E. D. (2020). Analisis Keterjangkauan Masyarakat Terhadap Pasar Tradisional Di Kota Manado. Spasial, 7(2), 228–239.
Habibullah, S., & Ekomadyo, A. S. (2021). Place-making pada Ruang Publik: Menelusuri Genius Loci pada Alun-Alun Kapuas Pontianak. Jurnal Pengembangan Kota, 9(1), 36–49. https://doi.org/10.14710/jpk.9.1.36-49
Indrawati, T., & Yovita, I. (2014). Analisis Sumber Modal Pedagang Pasar Tradisional di Kota Pekanbaru. Jurnal Ekonomi, 22(1), 1–8.
Novitasari, L. N., Muqoffa, M., Mustaqimah, U., Arsitektur, P., Teknik, F., Sebelas, U., & Surakarta, M. (2020). Identitas Banyumasan. Senthong, 3(1), 79–91.
Thania, B. M., Sahar, K., Braniati, P. E., & Hantono, D. (2020). Respon Masyarakat Terhadap Keberadaan Pasar Kaget Rawasari Di Jakarta Pusat. Jurnal Linears, 3(1), Progress. https://doi.org/10.26618/j-linears.v3i1.3179
Vani, R. V., & Priscilia, S. O. (2020). Model Pentahelix Dalam Mengembangkan Potensi Wisata di Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 8(1), 63–70. https://doi.org/10.31289/publika.v8i1.3361
Wahyuningrum, T., Pamungkas, G. P., & Ramadhan, G. (2022). Peken Banyumasan: Strategi Inovasi Kreatif pada Pemulihan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Akibat Pandemi COVID-19. Seminar Nasional Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Dengan Tema Teknologi Pengolahan Dan Pengembangan Material Maju, 144–151.
Wicaksono, J. (2022). Identifikasi Elemen-elemen Visual Kota Lama Banyumas. Representasi, 1(2), 1–11.
Zitcer, A. (2018). Making Up Creative Placemaking. Journal of Planning Education and Research, January, 1–11. https://doi.org/10.1177/0739456X18773424
Copyright (c) 2023 IJCOSIN: Indonesian Journal of Community Service and Innovation
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.