BUKU ILUSTRASI ASAL-USUL NAMA BANYUMAS SEBAGAI UPAYA PENGENALAN SEJARAH PADA ANAK

Main Article Content

Mutiarani Shaleha
Luqman Wahyudi
Yanuar Ikhsan Pamuji

Abstract

Budaya Banyumas memiliki beragam bentuk mulai dari benda hingga tidak benda. Budaya tidak benda salah satunya adalah cerita rakyat asal-usul nama Banyumas. Adapun langkah pelestarian budaya yaitu pengenalan kepada generasi muda yaitu anak-anak. Tapi, pengaruh perkembangan teknologi membuat anak-anak terkena dampak negatif dari penggunaannya. Salah satu dampak adalah kurangnya minat terhadap lingkungan. Sehingga hal ini berpengaruh langsung pada pelestarian budaya di lingkungan tinggal anak. Maka dari itu dibutuhkan peningkatan interaksi antara orang tua dan anak. Hal ini dapat dimulai dengan menumbuhkan minat baca pada anak. Menumbuhkan minat baca dapat dimulai dengan membaca buku cerita rakyat disekitar lingkungan hidup. Untuk di kabupaten Banyumas buku cerita rakyat khususnya cerit Sa rakyat asal-usul nama Banyumas sendiri belum ramah anak. Sehingga diperlukan perancangan buku cerita rakyat yang ramah anak yaitu dengan menambahkan ilustrasi didalamnya. Adapun tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengetahui cara merancang ilustrasi sesuai cerita asal-usul nama Banyumas yang dapat meninggalkan kesan kuat sehingga anak mudah mengingat; Untuk mengetahui cara menerapkan ilustrasi asal-usul nama Banyumas melalui media buku cerita yang dapat memberikan pengalaman menyenangkan bagi anak. Adapun metode penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kulitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil dari perancangan ini adalah buku cerita rakyat berjudul asal-usul nama Banyumas yang dilengkapi dengan ilustrasi didalamnya.

Article Details

How to Cite
Shaleha, M., Wahyudi, L., & Pamuji, Y. (2022). BUKU ILUSTRASI ASAL-USUL NAMA BANYUMAS SEBAGAI UPAYA PENGENALAN SEJARAH PADA ANAK. Askara: Jurnal Seni Dan Desain, 1(2), 37-52. https://doi.org/10.20895/askara.v1i2.911
Section
Articles

References

[1] D. K. S. Anne Veronica, Bing Bedjo Tanudjaja, “Perancangan Media Digital Interaktif Sebagai Pengenalan Cerita Rakyat Indonesia Untuk Anak Usia 10-12 Tahun,” Desain Komun. Vis. Adiwarna, p. 18, 2015, [Online]. Available: https://media.neliti.com/media/publications/85971-ID-none.pdf.
[2] F. Sundari, E. Sinaga, N. Ritonga, and S. Ekomila, “Penerapan Program FOS (Folktale Speaking) Sebagai Pembentuk Karakter Anak Usia Dini” JUPIIS J. Pendidik. Ilmu-Ilmu Sos., vol. 9, no. 1, 2017, doi: 10.24114/jupiis.v9i1.6423.
[3] E. Hikmawati, “Kajian Saintifik Fenomena Adiksi Gadget dan Media Sosial di Indonesia,” J. Teknol. dan Inf., vol. 10, no. 1, 2020, doi: 10.34010/jati.v10i1.2589.
[4] S. Puspita, Monograf: Fenomena Kecanduan Gadget Pada Anak Usia Dini. Surabaya: Cipta Media Nusantara, 2020.
[5] L. D. Hukubun, “Perancangan Buku Ilustrasi Cerita Rakyat Suku Malind,” IKONIK J. Seni dan Desain, vol. 1, no. 1, p. 69, Jul. 2019, doi: 10.51804/ijsd.v1i1.428.
[6] S. el Salam, “Asal Usul Nama dan Sejarah Kabupaten Banyumas,” blogspot, 2019. https://santossalam.blogspot.com/2019/06/asal-usul-nama-dan-sejarah-banyumas.html.
[7] N. Azmi and dr. Y. Firdaus, “Tips Cerdas Memilih Buku Anak Sesuai Dengan Usianya,” Hellosehat, p. Perkembangan Balita, 2020.
[8] S. Toha, “Pedoman Penelitian Sastra Anak,” Yayasan Pustaka Obor Indones., 2010.
[9] N. Aprilia, “Pengembangan Buku Cerita Bergambar Berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup Untuk Pembelajaran Membaca Di Kelas II SD,” Universitas Jambi, 2018.
[10] E. Mei Ratnasari, “Pengaruh Pengetahuan Buku Cerita Bergambar Terhadap Kemampuan Berbicara Anak,” Scholaria, vol. 9, pp. 267–275, 2019,[Online].Available: https://ejournal.uksw.edu/scholaria/article/view/1866.