Analisis Perencanaan Jaringan Wi-Fi untuk Mendukung Konsep Desa Digital di Wilayah Kota Tasikmalaya
Main Article Content
Abstract
Abstrak- Perkembangan teknologi di era serba digital menjadikan penggunaan internet sebagai media baru dan sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan ini menimbulkan tantangan bagi pembangunan ekonomi pedesaan. Desa harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dengan mengurangi kesenjangan digital melalui pengembangan desa digital. Digitalisasi desa bertujuan untuk mengembangkan potensi desa, mempermudah layanan publik dan mempercepat akses jaringan. Dalam mendukung penerapannya, pemerintah berupaya memberikan layanan internet dengan membangun infrastruktur teknologi jaringan Wi-Fi di pedesaan. Untuk itu dalam penelitian ini dilakukan perencanan jaringan Wi-Fi untuk mendukung konsep desa digital di daerah Desa Setiajaya. Perencanaan jaringan dilakukan menggunakan software Atoll dengan metode perencanaan berdasarkan cakupan dan kapasitas yang disimulasikan. Penelitian ini menggunakan parameter simulasi seperti signal level dan traffic maps. Dari dua perencanaan yang sudah dilakukan, berdasarkan cakupan memiliki 4 access point (AP), sedangkan berdasarkan kapasitas memiliki 10 AP. Dari hasil yang telah diuji, perencanaan berdasarkan kapasitas lebih baik dibanding perencanaan berdasarkan cakupan. Data yang diperoleh adalah daerah Desa Setiajaya seluas 1,886 km2 tercakup oleh Wi-Fi dengan memiliki signal level kurang dari -90 dBm. Banyaknya user yang dapat terhubung dengan Wi-Fi sebanyak 59,7% (total 1916 user) dan mendapatkan nilai throughput sebesar 137,04 Mbps.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[2] R. Alvaro and E. Octavia, “Desa Digital: Potensi dan Tantangannya Peningkatan Kredit UMKM Melalui Rasio Intermediasi Makroprudensial Tantangan Revolusi Industri 4.0 di Sektor Pertanian,” Bul. APBN, vol. IV, 2019.
[3] BPS Kota Tasikmalaya, “Kecamatan Cibeureum Dalam Angka 2020,” Kota Tasikmalaya, 2020.
[4] S. I. Fadilah, A. S. Shibghatullah, Z. A. Abas, M. H. A. Wahab, and W. N. W. Hashim, “Performance analysis for wireless G (IEEE 802.11g) and wireless N (IEEE 802.11n) in outdoor environment,” ARPN J. Eng. Appl. Sci., vol. 9, no. 10, pp. 1725–1731, 2014.
[5] F. A. Ma’arif, U. K. Usman, and H. Vidyaningtyas, “Analisis Perencanaan Jaringan Wi-Fi Berbasis 802.11n Dengan Balon Udara Di Kota Bandung,” Semin. Nas. Inov. dan Apl. Teknol. Di Ind. 2017 ITN Malang, pp. 1–8, 2017.
[6] E. A. Z. Hamidi, N. Ismail, and R. Syahyadin, “Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN Dengan Metode Visualisasi Di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung,” TELKA - Telekomun. Elektron. Komputasi dan Kontrol, vol. 2, no. 2, pp. 82–93, 2016.
[7] Kelurahan Setiajaya, “Laporan Penduduk Berdasarkan Kependudukan Kelurahan Setiajaya Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya 2017-2020,” Kota Tasikmalaya.
[8] Motorola, LTE RF Planning Guide Version 1.2. 2009.
[9] MobileComm Laboratory Telkom University, “LTE-Advanced and Wifi Femtocell Planning for Data Offload With Coverage Simulation Using RPS,” Bandung.