SKKL Analisis Performansi Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Penguat EDFA – SOA Link Jawa – Bali Menggunakan Optisystem
Main Article Content
Abstract
Sistem Komunikasi Kabel Laut (Submarine Cable Communication System) merupakan komunikasi backbone yang digelar di bawah laut yang digunakan untuk menghubungkan jaringan antar pulau maupun antar negara. Teknologi DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing) dapat mendukung untuk melakukan komunikasi jarak jauh. Repeater berfungsi untuk mengurangi dampak loss, sehingga pada sisi detektor sinyal dapat dideteksi dengan baik. Penguat EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier) dan penguat Semiconductor Optical Amplifier (SOA) dapat meminimalkan dampak loss dengan mengurangi kerugian dan menambah keuntungan pada masing – masing penguat. Penguat EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier) merupakan penguat optik yang dapat bekerja pada panjang gelombang 1550 nm yang memberikan penguatan terhadap sinyal input yang melewatinya yang diberi doping unsur erbium (Er). Penguat SOA merupakan penguat optik yang memanfaatkan rongga atau ruangan cavity untuk penguatan cahaya. Dengan menggunakan konfigurasi branching unit serta konfigurasi penguat repeaterless, repeatered, dan parallel in-line dan software optisystem 7.0 dengan parameter keandalan sistem seperti Q-factor, Bit Error Rate, Power Receiver, dan Signal to Noise Ratio dengan variasi daya (0 dBm, 2 dBm, 4 dBm, 6 dBm, 8 dBm) pada frequency 100 GHz untuk 10 kanal. Hasil terbaik pada parameter Q-Factor terdapat pada konfigurasi Repeatered EDFA – SOA bernilai 15.928, parameter BER pada konfigurasi Parallel in-line bernilai 5.87 x 10-057, parameter power receiver pada konfigurasi Parallel in-line bernilai -10.319 dBm, dan SNR pada konfigurasi Parallel in-line bernilai 42.713 dB. Sehingga pada penelitian ini dari nilai terbaik yang diperoleh terdapat pada konfigurasi Parallel in-line. Sedangkan rata – rata terbaik pada konfigurasi Repeatered EDFA.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[2] Pugar Athma Praja, Ahmad Hambali, and Afief Dias Pambudi, “Analisis Performansi Hybrid Optical Amplifier Pada Sistem Long Haul Ultra-Dense Wavelength Division Multiplexing,” e-Proceeding of Engineering, vol. 4, no. 1, pp. 124–131, Apr. 2017.
[3] Taufik Akbar, Akhmad Hambali, and Brian Pramukti, “Analisis Performansi BER Pada Jaringan Optik Dense Wvelength Division Multiplexing Menggunakan Penguat Hybrid Raman EDFA,” e-Proceeding of Engineering, vol. 6, no. 2, pp. 3386–3393, Agustus 2019.
[4] Desi Rahmawati Nugraha, Tri Nopiani Damayanti, and Aris Hartaman, “Perancangan Penggunaan Penguat Optik Jaringan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Pada Jaringan Broadband Di Tanjung Pakis Karawang,” e-Proceeding of Engineering, vol. 5, no. 2, pp. 1661–1671, Agustus 2019.
[5] Paliwan, Hambali, and Hafidudin, “Analisis Rekonfigurasi Jaringan Hybrid Optik Tembaga Menjadi Jaringan Optik,” e-Proceeding of Engineering, vol. 3, no. 3, pp. 4544–4551, Deesember 2016