Analisis dan Simulasi Performansi Teknologi Coarse Wavelength Division Multiplexing pada Jaringan Fiber To The Home Plasa Telkom Kota Banjar Patroman Menggunakan Optisystem
Main Article Content
Abstract
Perkembangan dunia teknologi telekomunikasi yang sangat pesat, mengakibatkan kebutuhan manusia akan layanan komunikasi seperti video, voice, dan data semakin meningkat maka diperlukan jaringan yang dapat memberikan performansi yang lebih baik, saat ini penggunaan serat optik sebagai media transmisi digunakan pada Fiber to the home (FTTH), dan teknologi Coarse Wavelength Division Multiplexing (CWDM) yang merupakan teknologi transmisi serat optik yang mengombinasikan beberapa panjang gelombang yang berbeda dalam sebuah serat optik dengan spacing channel 20 nm. Pada penulisan skripsi ini mengambil sampel di kota Banjar Patroman, sebagai kota kecil yang sedang berkembang dalam bidang telekomunikasi dimana media transmisi yang awalnya berupa kabel tembaga diganti menjadi kabel serat optik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan teknologi CWDM apabila diimplementasikan pada FTTH dimana dibuat simulasi dengan empat daerah di kota Banjar Patroman dengan jarak yang berbeda. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Optisystem versi 15, dan dilakukan perhitungan parameter kelayakan Link Power Budget, Rise Time Budget, dan Bit Error Rate (BER). Berdasarkan hasil simulasi menunjukan bahwa penggunaan teknologi CWDM pada FTTH menghasilkan daya terima sebesar -25,76 dBm dengan BER 2,9x10-14 pada jalur 1, sebesar -25,93 dBm dengan BER 7,43x10-13 pada jalur 2, sebesar -26,18 dBm dengan BER 1,09x10-11 pada jalur 3, dan sebesar -27 dBm dengan BER 2,14x10-8 pada jalur 4. Hasil dari Rise Tme Budget sebesar 0,06708 ns untuk jalur 1, sebesar 0,0806 ns untuk jalur 2, sebesar 0,1007 ns untuk jalur 3, dan sebesar 0,1643 ns untuk jalur 4.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
References
[2] S. A. Wibowo, “Analisis Pengujian Implementasi Perangkat Fiber To The Home (FTTH) Dengan Optisystem Pada Link STO Cijawura ke Batununggal Regency Cluster Permai,” Bandung Univ. Telkom, 2015.
[3] F. Haikal, “Analisis Performansi Teknologi CWDM (Coarse Wavelength Division Multiplexing) Pada Jaringan ODC (Optical Distribution Cabinet) STO-Cijaura Menggunakan Optisystem,” Bandung Univ. Telkom, 2014.
[4] ]A. K. Putri, “Analisis Perancangan Jaringan Fiber To The Home (FTTH) Menggunakan Teknologi Coarse Wavelength Division Multiplexing (CWDM),” Purwokerto Inst. Teknol. Telemat. Telkom Purwokerto, 2017.
[5] ITU-T G.694.2, “Spectral Grids For WDM Applicatios: CWDM Wavelength Grid,” ITU-T. ITU-T, 2003.
[6] ITU-T G.652, “Characteristics of a Single-mode Optical Fibre and Cable,” ITU-T. ITU - T, 2016.
[7] Firdaus, “Performansi Jaringan Fiber Optik Dari Sentral Office Hingga Ke Pelanggan Di Yogyakarta,” Yogyakarta Univ. Islam Indones., 2016.
[8] M. Rahmansyah, “Analisis Optical Power Budget Dan Rise Time Budget Pada Jaringan Fiber To The Home Berbasis Passive Optical Network,” Surabaya Inst. Teknol. Sepuluh Nop., 2017.
[9] Rahmania, “Analisis Power Budget Jaringan Komunikasi Serat Optik Di PT. Telkom Akses Makassar,” Makasar Univ. Muhammadiyah Makassar, 2019.
[10] S. T. C. Widianto, “Simulasi dan Analisis Jaringan Fiber To The X (FTTX) Menggunakan Teknologi Gigabit Passive Optical Network (GPON) (Studi Kasus Pada Purwokerto Timur),” Purwokerto Sekol. Tinggi Teknol. Telemat. Telkom Purwokerto, 2017.